Di Galeri Institut Seni Chicago tergantung lukisan menakjubkan karya seniman Barok Italia abad ke-16, Bartolomeo Manfredi. Nama karya tersebut adalah “Cupid Chastised”.
Lukisan ini menggambarkan Mars (dewa perang) memukul Cupid dengan cambuk sementara Venus (dewi cinta) berjongkok ke samping mencoba menghentikan Mars dari serangannya terhadap Cupid muda. Adegan tersebut menunjukkan Mars mengenakan pakaian Romawi dengan toga merah mencolok, Venus dalam stola, dan dewa asmara telanjang dengan tempat anak panah, busur, dan anak panah.
Saat pertama kali melihat karya ini, Anda akan terpesona oleh karya seni yang luar biasa. Adegan ini sangat dramatis dengan Mars mendorong Cupid ke bawah untuk menyerang, sementara Venus berada di samping karena terkejut mencoba mencegah Mars menyerang. Warna, komposisi, dan ekspresi wajahnya semuanya sangat bagus dan mengungkap cerita yang menarik. Lukisan itu awalnya diyakini sebagai Caravaggio dan dengan alasan yang bagus karena eksekusi chiaroscuro yang luar biasa semakin memperkuat drama dalam adegan tersebut.
Saat melihat karya seni ini, orang mungkin berpikir bahwa ini adalah tipikal Mitologi Klasik dengan Mars yang menghukum dewa asmara karena keterikatannya dengan dirinya sendiri dan Venus. Namun hal ini tidak terjadi sama sekali, apa yang kita lihat di sini adalah salah satu adegan homo-erotisisme paling intens dalam Seni Eropa!
Ketika saya masih menjadi mahasiswa di Sekolah Institut Seni Chicago, saya mendapat kehormatan untuk mengambil kursus Lukisan Eropa oleh profesor legendaris Robert J. Loescher. Dalam salah satu perjalanan kami melewati galeri Institut Seni, profesor Loescher menghentikan kelas di depan lukisan terkenal ini dan meminta kami untuk menanggapinya. Ketika kami menyelesaikan tanggapan kami (yang semuanya tidak tepat sasaran), dia kemudian menjelaskan karya seni tersebut kepada kami.
Mitologi Romawi menjadi wahana yang digunakan Manfredi untuk menyampaikan pesan aslinya yaitu Homo-Erotis Sadomasokisme. Sebagai seorang lelaki gay, Manfredi biasanya mengekspresikan seksualitasnya dalam karya-karyanya dan inilah yang terjadi pada Cupid Chastised. Apa yang kita lihat di sini adalah Cupid yang digambarkan sebagai seorang laki-laki muda (seorang pemuda mulus tanpa rambut atau “twink” dalam bahasa gaul gay, bukan bayi bersayap polos) yang menerima kepuasan seksual dari serangan Mars! Pantat Cupid yang terletak di tengah-tengah jelas menjadi titik fokus lukisan ini sambil menunggu serangan Mars dengan tali. Jika Anda melihat pergelangan tangan Cupid, ia lemas (secara pasif tunduk pada Mars) tidak terkepal seperti saat sedang berjuang dan dalam keadaan buta, mulutnya terbuka menunjukkan dia dalam keadaan sangat gembira. Kedua sosok laki-laki tersebut tampan, dominan, dan berpenampilan cantik. Sedangkan Venus, yang terdorong ke samping, dengan payudaranya yang menggantung (sebuah taktik untuk memuaskan pemirsa langsung) terlihat agak sederhana, tidak banyak bicara tentang dewi cinta!
Sungguh, interaksi seksual yang intens dari pria ke pria ini membuat kita semua merenungkan kepribadian seksual kita sendiri. Namun, seperti kata pepatah, “Jangan menilai buku dari sampulnya”, lihatlah lagi!